Senin, 25 Juli 2011

Soto Sutri, Soto Sokaraja

Soto Sokaraja adalah soto dengan ketupat putih sebagai pengganti nasi, dan dengan ciri khas saus kacang.  Saus kacang ini sebenarnya adalah sambal, tetapi biasanya tidak terlalu pedas, sehingga wajar bila disebut sebagai saus kacang, karena penggunaan yang “generous”. Bisa dikatakan saus kacang adalah esensi dan pembeda soto Sokaraja dibandingkan soto dari daerah lain, di samping penggunaan ketupat.
soto sokaraja khas dengan saus kacang
Sesuai namanya, khas Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meskipun demikian rata-rata soto di kabupaten Banyumas memang berkiblat pada soto sokaraja, yaitu ciri khas saus kacang. Di sepanjang jalan raya utama Sokaraja, berderet penjual soto Sokaraja, seperti Soto Kecik dan Soto Lama yang terkenal.
Mari kita lihat lokasi penjual soto lainnya yaitu soto Sutri.  Terletak di gang sempit (bukan jalan utama), bila 2 mobil berpapasan maka biasanya salah satu berhenti dahulu, jadi anda bisa membayangkan sempitnya gang / jalan.  Soto Sutri buka sekitar jam 9-an pagi dan biasanya habis jam 2 siang. Ya Anda tidak salah baca. Tante saya dan keluarganya dari Bandung, pada liburan lebaran rela menunggu soto Sutri buka, karena penasaran. Tante saya penasaran bukan karena mendengar tentang soto Sutri  dari keluarga di sekitar Sokaraja, namun dari rekan dan relasi bisnis di Bandung.
Soto khas Kabupaten Banyumas
Soto Sutri Sokaraja belum diberi sambal kacang
Ini tentu saja seakan merupakan pengecualian terhadap salah satu P dari bauran pemasaran yang sangat dasar(4P), yaitu Place (bhs indonesia : tempat). Atau bagi sebagian besar pengusaha adalah kata Lokasi, lokasi dan lokasi. Berada di gang sempit, tapi tetap di Sokaraja. Itulah kenyataan di mana soto Sutri. Ini bukan menjadikan alasan untuk tidak sukses, pelan tapi pasti soto Sutri terkenal, awalnya tentu saja Sokaraja dan sekitarnya, lalu hingga ke luar provinsi. Tentunya ini tak lepas dari kualitas soto Sutri yang tercermin dalam rasa.
Berawal dari kualitas dan tersebar melalui komunikasi pemasaran yang paling dahsyat yaitu Word of Mouth (bahasa Indonesia: buah bibir/ diperbincangkan karena hal yang baik), yang tentu saja antar teman dan relasi, membuat soto Sutri sukses.  Untuk pertanyaaan jam buka yang di mulai dari jam 9 dan habis sekitar pukul 14.00, kenapa jumlah porsi yang disediakan tidak ditambah hingga bisa  buka hingga sore ? Jawabannya ada kemungkinan untuk menjaga rasa. Mungkin bila telah ditemukan metode agar rasa tetap terjaga dengan porsi yang bertambah, maka jam buka akan sampai sore atau jam tetap dengan  ruangan untuk menampung pembeli semakin luas.
Catatan:
Saat membeli mungkin anda akan mendengar komentar lucu pembeli seperti ini
1″Ooh di sini to tempatnya, sudah lama dengar, tapi mencari sendiri ngga ketemu”
2. Atau mahasiswi luar Banyumas yang bilang “iya, esensinya siy…. di saus kacang, tapi aku nda suka kacang. Mas, tolong mintakan sambal biasa yang seperti sambal bakso”

Sate Kuda, Nikmat Omzetnya, Dahsyat Khasiatnya

Sate daging kuda tak hanya enak, tetapi konon juga berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti asma, diabetes, dan mampu meningkatkan vitalitas kejantanan para kaum pria. Tak heran, banyak orang sengaja mencari sate jenis ini. Pemilik usaha ini bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah per hari.
Kuda merupakan lambang kekuatan. Jangan heran jika gambar kuda sering diabadikan sebagai logo obat kuat. Bahkan, ada juga mitos yang menceritakan kehebatan Patih Gajah Mada berasal dari kegemarannya menyantap daging kuda saban hari.
Saat ini, masih banyak yang meyakini mitos ini. Alhasil, cukup banyak yang menjual makanan olahan dari daging kuda. Salah satunya adalah sate kuda. Bila bertandang ke Kota Gudeg Yogyakarta, Anda bisa menemui cukup banyak warung yang menjual sate kuda.
Salah satunya adalah warung Sate Kuda Gondolayu di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta. Warung sate ini cukup terkenal lantaran letaknya di jantung kota. Sandra Sukarti mengelola warung ini sejak tahun 1997. Wanita kelahiran 1965 ini tahu betul bagaimana mengolah daging kuda yang keras menjadi menu nikmat.
Sandra mengaku tertarik berjualan sate kuda setelah melihat manfaatnya. "Selain jadi obat kuat, daging kuda juga bagus buat mengobati penyakit asma," ujarnya. Uniknya, kebanyakan pengunjung warung Sandra adalah kaum Adam. "Mungkir mereka ingin sekuat kuda," kelakarnya.
Sandra mendatangkan bahan baku daging kuda dari Segoyoso, Plered, Bantul. Saat sepi, biasanya ia hanya bisa menjual lima kg daging kuda sehari. Omzet hanya sekitar Rp 500.000 per hari. Tapi, saat musim liburan atau lebaran, warung ini bisa menghabiskan 30 kg daging kuda dan membukukan omzet sekitar Rp 3 juta sehari. "Kalau lagi sepi kami buka sampai jam 10 malam. Kalau lagi ramai, saya sudah tutup jam lima sore," katanya.
Sandra mengolah satu kilogram daging kuda menjadi 10 porsi sate. Harga satu porsi sate yang berisi lima tusuk Rp 10.000. Sementara, harga satu kg daging kuda Rp 60.000. "Margin saya bisa 30 persen," ucapnya.
Daging kuda untuk sate tidak bisa sembarangan. Harus daging has dalam. Bagian tersebut, menurut Sandra, adalah bagian terempuk dari keseluruhan daging kuda. "Kalau daging sapi, biasanya ada di bagian lulur dalam," ujarnya.
Akan tetapi, karena pasokan daging kuda tidak banyak, Sandra kerap mendapat daging kuda yang sudah berumur sehingga dagingnya alot. Untuk mengakalinya, daging kuda yang sudah ditusuk-tusuk diberi pelapis daun pepaya, lantas dimasukkan ke lemari pembeku. "Daun pepaya akan membuat daging menjadi empuk tanpa berubah warna atau berbau," ujarnya.
Selain sate daging kuda, Sandra juga menyuguhkan sate zakar kuda. Namun, untuk mendapatkannya, pembeli harus memesan terlebih dulu. Satu zakar kuda bisa menjadi beberapa tusuk sate. Harganya Rp 100.000 per zakar. "Cukup mahal karena harga zakar mentahan mencapai Rp 70.000," ujarnya. Proses memasaknya juga lebih sulit karena bisa menghabiskan dua liter minyak tanah agar daging lebih empuk.
Di Jakarta, salah satu penjual sate kuda yang laris adalah Haji Salindra di Duren Sawit, Jakarta Timur. Warung ini sudah 1,5 tahun berdiri dan punya banyak langganan tetap. Setiap hari, Haji Lili, sapaan akrabnya, bisa menghabiskan 15 kilogram daging kuda yang didatangkan dari Yogyakarta. Dalam sehari, omzetnya mencapai sekitar Rp 1,5 juta.
Haji Lili membuka warung sate kuda khusus buat pengobatan. la menyarankan agar pengunjung yang kena penyakit diabetes atau masuk angin akut sebaiknya menyantap daging kuda minimal sebulan dua kali.
Haji Lili membanderol harga sate kuda Rp 2.500 per tusuk. Satu porsi berisi 10 tusuk. "Dari harga ini, saya sudah mengantongi margin 30 persen," ujarnya. (Aprillia Ika/Kontan)

Nikmatnya Rica-Rica dan Sate Keong

Setiap mendengar nama keong sawah yang terlintas pastinya hewan yang menjijikkan dan sering menjadi musuh petani di Indonesia. Namun, hewan yang satu ini sebenarnya bisa disulap menjadi masakan yang lezat, dan tentunya aman untuk disantap. Walaupun kebanyakan orang merasa takut mencoba karena empedu dari keong tersebut bisa membuat pusing. Namun, dengan teknik tersendiri dalam pengolahannya, racun dalam keong tersebut akan hilang serta tidak berbau amis dan berlendir. Dalam membuat sate keong, ada tiga tahapan yang dilakukan agar cita rasa sate dan rica-rica keong lezat, tahapan-tahapan tersebut antara lain:
  1. Pertama, keong dibersihkan dan direbus agar keong mati dan mudah dilepaskan dari rumahnya, setelah itu empedu yang keras seperti batu didalam perut keong keluarkan. Jangan sampai lupa mengeluarkannya karena empedu itulah racunnya.
  2. Kedua, keong dipotong-potong lalu kembali direbus dengan air yang baru, bersama daun pandan, daun salam dan daun jeruk untuk menghilangkan lendir dan amis.
  3. Ketiga, setelah bumbu ditumis daging keong dimasukan. Rica-rica keong emas siap disantap. Sementara untuk membuat Sate Keong Emas hanya ditambah tahap ditusuk lidi lalu dicampur kecap dan merica.
  4. Dan masakan ini akan lebih nikmat ditemani teh rosela hangat. Tujuannya untuk menetralisir apabila ada yang alergi dengan zat yang terkandung didalam keong.
Bumbu-bumbu yang dipergunakan antara lain Bawang merah 6 buah, Bawang putih 5 siung, Ketumbar secukupnya, Merica secukupnya, Cabe merah secukupnya, Garam secukupnya, Sedikit Gula pasir, Kecap manis, Minyak goreng untuk menumis. Selamat mencoba menikmati rica-rica dan sate keong.

Kerenyahan Tempe Keripik Purwokerto

Kerenyahan Tempe Keripik Purwokerto
Dok.MI
Setelah menikmati mendoan, kini saatnya Anda mencicipi makanan khas Purwokerto lainnya, Keripik Tempe. Kerenyahannya selalu menggoda lidah Anda untuk mencari rasa gurih bersama kopi atau teh manis hangat.

Bahan untuk keripik sangat sederhana, tempe yang lebih tipis dan belum terlalu banyak jamurnya. Cara dan tempo menggorengnya pun beda, kalau Tempe Keripik lebih lama sampai kering benar daripada mendoan.

Kalau di Purwokerto ada beberapa tempat yang menyajikan keripik enak, misalnya di Jl Jenderal Sutoyo kawasan Sawangan no 23 Purwokerto, Jl Adipati Mersi kawasan Mersi, dan di Sokaraja. Harga Keripik Tempe sendiri juga bervariatif, untuk ukuran besar dihargai Rp. 15.000,- per bungkus dan Rp. 12.000,- per bungkus untuk ukuran yang lebih kecil.

Salah seorang pemilik warung mendoan dan keripik, adalah Achmad Kuswanda. Dengan bendera Eco 21, Pak Uus, panggilan akrabnya, pantas berbahagia, sebab toko miliknya itulah yang paling menjadi magnet bagi pengunjung. Tak heran, bila tiap harinya ia mampu membuat keripik sampai ribuan jumlahnya. Dia memulai usahanya sejak 1989 dengan menemukan resep keripik, dan ternyata usahanya menemui titik terang sampai saat ini.

Atas usahanya itulah, dia menjadikan kawasan Sawangan menjadi pusat keripik di Purwokerto, karena tetangga di sekitar Sawangan juga ikut-ikutan untuk menjual keripik. Kawasan ini bisa dikatakan sebagai penghasil ekonomi masyarakat Purwokerto dan sekitarnya. (Liliek Dharmawan/P-5/rmb)

RESEP MASAKAN SOTO SOKARAJA

RESEP MASAKAN SOTO SOKARAJA 
Bahan:
  1. 100 gram daging sapi, potong kotak, rebus
  2. 3 cm jahe, memarkan
  3. 3 batang serai, memarkan
  4. 4 cm lengkuas, memarkan
  5. 1500 cc air
  6. 2 sendok makan teh garam
  7. 1 sendok teh penyedap rasa, jika suka
  8. 2 sendok teh gula merah
  9. Minyak goreng secukupnya
Bumbu yang dihaluskan:
  1. 8 butir bawang merah
  2. 2 siung bawang putih
  3. 7 butir kemiri
  4. 3 cm kunyit
Pelengkap:
  1. 25 gram soun, rendam
  2. 150 gram taoge pendek, seduh
  3. 150 gram kedelai, goreng
  4. 1 batang daun bawang, iris halus
  5. Kerupuk mi secukupnya
  6. Bawang goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Soto sokaraja:

  1. Rebus daging sapi hingga mendidih. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan serai, jahe, lengkuas. Masukkan tumisan ke rebusan daging. Rebus sampai daging empuk.
  2. Beri gula merah, garam, penyedap rasa. Masak hingga daging empuk
  3. Tata di mangkuk saji soun, taoge, kedelai, daun bawang daging. Siram kuah panas. Taburi bawang goreng dan kerupuk mi.
Untuk 5 porsi

EXTREME KULINER

TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Pameran Koperasi dan UMKM yang diadakan mulai 17 Juli hingga 23 Juli 2011 di Stadion Datu Adil, Tarakan, Kalimantan Timur juga menyajikan stand kuliner .
Berbagai makanan dan minuman disajikan di stand ini.
Di pameran ini ada salah satu stand kuliner yang menarik perhatian pengunjung, yaitu stand Depot Ibu Ati.
Di depot ini ternyata menyajikan menu makanan yang sedikit ekstrem yaitu menu sate biawak.
Sate biawak ini dibakar dengan diberikan bumbu kacang-kacangan yang telah dicampur rempah-rempah.
Satu porsi sate biawak isi 10 tusuk sate, dikenakan harga sebesar Rp 30.000.
Menurut Ibu Ati, sudah empat tahun ini ia berjualan sate biawak di Depan Masjid Islamic Center Baitul Izzah di Kampung Empat.
Selama jualan sate biawak cukup laris, terutama bagi mereka yang mengalami penyakit di antaranya gatal-gatal dan asma.
“Memang sate biawak ini dapat menyembuhkan penyakit gatal-gtal, korengan dan asma. Sebab banyak yang sudah mencoba dan membuktikanya. Kadang sate biawak ini juga dibawa ke Sulewesi dan Tawau,” ujarnya, Senin (18/7/2011

JALAN JALAN KULINER PURWOKERTO

Purwokerto, ternyata banyak menyimpan kekayaan kuliner. Selain tempe mendoan, ada juga sayur keong, roti kebo hingga sate yang memakai dua tusukan. Penasaran kan?

Sayur Keong
Bagi petani, keong sering kali menjadi momok karena keberadaannya menjadi hama tanaman padi. Namun di Purwokerto, keong justru bisa dimasak dan dinikmati layaknya masakan biasa. Bahkan banyak orang rela antre untuk mendapakan seporsi keong yang sudah dimasak dengan kuah ini.
Keong yang diolah adalah keong sawah. Sebelum diolah, cangkang keong dipecahkan untuk membuang kotorannya. Setelah itu keong direndam selama satu malam.
Keesokan harinya, setelah diramu bumbu yang terdiri dari cabai, kunyit, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan aneka rempah termasuk jahe. "Mirip seperti bikin bumbu rica-rica. Setelah itu, keong yang sudah direndam dicuci bersih dan dimasak bersama bumbu selama 4 jam agar meresap, ujar Lany, pemilik kedai sayur keong.

Dalam satu hari, bisa memasak sekitar 100 kilogram keong yang hanya bertahan selama 2 jam saja. Mulai pukul 10.00 WIB, pembeli sudah antre di rumah makan yang terletak di Jalan Kauman Lama nomor 31 Purwokerto Utara. Tak sampai pukul 12.00 siang, keong biasanya sudah ludes.

Tak jarang orang membeli dalam jumlah kiloan. Keong yang langsung dimakan di tempat disajikan bersama tusuk gigi. Fungsinya untuk mencungkil bagian daging keong agar bisa diseruput langsung dari cangkangnya. Keong ini jarang disantap dengan nasi.

Biasanya, pembeli menikmati sebagai camilan atau bukan dijadikan sebagai lauk. Rasa sayur keong ini pedas dan gurih. Lany sendiri tak menyangka respons yang luar biasa terhadap keong buatannya melejitkan usahanya sampai membuat pelanggannya banyak yang rela datang dari Yogyakarta bahkan Jakarta.

"Awalnya saya hanya suka main di sawah dan sering lihat keong," ujar Lany. Ternyata saat coba-coba memasak keong, kok malah enak, katanya. Keong yang diolah Lany didatangkan langsung dari Demak. Konon, menurut para peneliti keong banyak mengandung protein yang dibutuhkan tubuh.

Sate Ayam Martawi
Sate ayam mungkin rasanya sama saja, di mana pun Anda menikmatinya. Anggapan demikian bisa jadi salah jika sempat singgah di rumah makan Sate Ayam Martawi milik Bapak Suhardi Baedowi. Sate ayam martawi ini bisa jadi sate ayam tertua di Cilacap, tempat asal-muasal rumah makan ini berdiri. Mbah Martawi, sang pendiri, sudah menjual sate bikinannya sejak tahun 1923.

"Kini diteruskan oleh generasi ketiga," ujar Suhardi. Selain nikmat, sate ayam ini punya keunikan. Yakni pada setiap sate, masing-masing dibuat dengan dua tusukan sehingga saat dibakar sate bisa dilebarkan atau merenggang.

"Tujuannya agar sate matang hingga ke bagian dalamnya," tutur cucu Haji Martawi (almarhum) ini panjang lebar. Karena satu ini dibuat dari ayam kampung, makanya proses pembakarannya pun istimewa, lebih lama agar matang sempurna, tandas Suhardi. Itu pula alasan Mbah Martawi membuat satenya dengan dua tusukan.

Meski disajikan dengan bumbu kacang dan kecap manis, sate martawi ini sudah lezat di santap meski tanpa bumbu. karena, saat dibakar, sate sudah direndam di dalam bumbu terlebih dahulu. Jika memesan seporsi sate, akan terhidang irisan lontong, sate, bumbu kacang dan semangkuk kuah opor ayam.
Selain daging ayam, ada pula sate kulit yang isinya diselipi ati ayam juga. Harganya sama dengan sate daging. Dalam satu hari, Suhardi bisa menghabiskan sekitar seribu tusuk sate. Rumah makan sate Martawi ini punya 5 cabang di kota Cilacap.

Sementara di Purwokerto, sate martawi bisa ditemu di jalan Kolonel Sugiono Nomor 54B. Datang saja antara pukul 09.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB, dijamin Anda bisa menikmati sajian sate ayam kampung yang istimewa ini.

Lesehan Super Sambal
Bagi masyarakat Indonesia meyakini bahwa menikmati makanan tanpa sambal rasanya seperti menyantap makanan yang serba "kurang". Apalagi bagi penyuka rasa pedas, sambal menjadi satu menu yang wajib hadir saat makan tiba. Di Purwokerto, ada kedai lesehan yang khusus menyediakan menu utamanya sambal, sebagai lauk untuk disantap bersama nasi. Namanya Lesehan Super Sambal.

Pemiliknya, Wawan (25), membuat sambal dalam berbagai jenis pilihan. Sambalnya khusus dibuat Wawan agar bisa langsung disantap dengan nasi tanpa cocolan atau lauk lagi. Ada sambal teri, sambal tongkol, dan sambal rempelo ati.

Untuk sambal teri, yang dipakai adalah jenis teri yang berukuran besar, yang sebelumnya digoreng terlebih dahulu. Lalu teri dicampur dengan sambal di atas cobek dan disajikan dengan lalapan. Jenis sambalnya adalah sambal terasi matang yang pedasnya "hot". Sementara sambal tongkol, sebelum dicampur dengan sambal, tongkolnya digoreng lalu disuwir-suwir.
Biasanya, pembeli langsung membeli ketiga jenis sambal sekaligus. "Ide ini saya dapati karena dulu kuliah di Yogyakarta, ada sebuah kedai yang sajikan menu sambal pedas yang dicampur dengan lauknya sekaligus," ungkap Wawan.

Jika datang kesini, selain sambal yang bisa langsung dinikmati dengan nasi hangat, ada lumpia super besar yang merupakan sajian khas dari kedai Wawan ini. Lumpia sepanjang 25 sentimeter ini diameternya hampir 5 sentimeter.

Tak heran, karena lumpia ini dilapisi telur, kulit lumpia dan terakhir tepung terigu. Lumpia berisi wortel, irisan daun bawang, daging ayam yang disuwir, dan digulung di dalam telur dadar. Setelah itu, lumpia digulung kembali dengan kulit lumpia.

Setiap pembeli yang memesan lumpia ini, Wawan akan menggoreng kembali lumpia ini setelah dicelupkan ke dalam adonan tepung terigu yang sudah diberi air dan bumbu. Hasilnya?Lumpia tampil krispi dan rasanya gurih. Tak hanya lumpia, Wawan juga menyediakan ayam, usus, tempe dan tahu yang semuanya sudah diungkep bumbu.

Namun ciri khas sajian ini, adalah semua lauk digoreng kembali di dalam balutan tepung sebelum disajikan, sama persis seperti lumpia tadi. Hasilnya, semua lauk sangat garing dan gurih. Jika ingin datang ke kedai ini, waktu terbaik adalah sore menjelang malam hari.

Sekitar pukul 17.30 WIB, kedai wawan yang terletak di pertigaan Glempang,sudah buka. Wawan yang menghabiskan sekitar 40 kilogram beras dan 200 buah lumpia biasanya sudah menutup kedai pukul 22.00 WIB. Jika kehabisan, bisa mencoba dua cabang lainnya, di depan lapangan Sumampir Jalan Riyanto atau di jalan Kampus, sebelum pertigaan Grendeng, persis di depan warnet Kenanga.

Bebek Bakar Sambal Hijau "UNYIL"
Di Purwokerto, pedagang makanan justru banyak bermunculan kala malam hari. Salah satu tempat makan paling laris di kota ini, adalah kedai Unyil, yang terkenal dengan sajian bebek gorengnya. Pendiri kedai ini adalah Bapak Khairun (almarhum), yang sudah ada sejak tahun 1990.

Bebek goreng buatan bapak dua ini bisa diterima lidah pelanggannya karena bumbunya yang meresap hingga ke bagian tulang. Kedai yang kini dijalankan oleh Ibu Herliawahyuni, sang istri, bisa menghabiskan sekitar 20 ekor bebek dalam semalam. Sebelum digoreng, bebek yang dimasak adalah bebek yang dibeli dalam keadaan hidup.

"Kami potong sendiri," ujar Herlia, sapaan akrab perempuan ini. Bebek lalu di cuci bersih dan ungkep dalam bumbu super komplit hingga kurang lebih 6 jam, sampai betul-betul empuk. Setiap hari, Herlia mulai meracik bebek ini dari pukul 6.00 WIB pagi sampai pukul 14.00 WIB. "Masak bebek tidak mudah," paparnya. Harus telaten dan tak boleh bau anyir, tandasnya.

Bebek yang sudah siap digoreng, lalu dibawa ke lokasi berjualan, di Jalan Pramuka, tepat di belakang pasar Situmpur Purwokerto. Keistimewaan bebek di kedai ini adalah sandingan sambal yang luiar biasa lezat. Sampai-sampai, kalangan ekspatriat pun ketagihan dengan sambal ciptaan Khairun ini.

Bebek yang disajikan dalam cobek dari tanah liat ini, disandingkan dengan sambal hijau yang dibuat dari cabai hijau keriting, cabai rawit, bawang putih, tomat dan sedikit terasi. Semua bahan ini digoreng terlebih dahulu sebelum diulek. Sambal inilah yang konon membuat kedai Unyil jadi amat populer di Purwokerto. Bisa dibilang kedai ini merupakan pelopor sambal hijau pertama di Purwokerto.

Di atas meja, deretan lalapan, mulai dari irisan tomat, kol, seladam daun singkong dan daun pepaya rebus, leunca, terung hijau, sampai petai tersedia. Setiap pembeli bebas mengambil nasi hangat sendiri yang sudah disediakan di atas meja.

Selain bebek goreng, ada pula bebek bakar yang disajikan dengan bumbu kecap yang lezat. Tak lupa sambal hijau andalan juga ikut disandingkan. Menu lainnya, ada pilihan burung dara, ayam goreng kampung, tempa, tahu, dan lele goreng.
Kedai yang buka mulai pukul 17.00 WIB ini baru tutup saat tengah malam menjelang.

Nasi Tim Jakarta
Pada pagi hari, Anda bisa mencari sarapan lezat di kota ini. Ada bubur ayam atau nasi tim merah dan putih. Penasaran bukan? Satu-satunya penjual nasi tim di kota ini bisa ditemui di jalan Overste Isdiman. Jika datang dari arah pusat kota, kedai bubur ini ada di sebelah kanan jalan, dengan ciri spanduk putih bertuliskan bubur ayam Jakarta.

Kedai yang berdiri sejak tahun 1992 ini cukup terkenal di kalangan menengah atas. Karena selain sajian bubur ayam, justru kedai ini terkenal dengan menu nasi tim. Bisa dibilang, Maria (56), pemilik kedai ini menjual nasi tim pertama di Purwokerto.

"Tidak ada kan nasi tim yang dijual di pinggir jalan begini," tandas ibu dari 5 anak ini. Nasi tim yang akan disajikan, disimpannya dalam sebuah panci besar. Nasi timnya ia cetak dalam mangkuk dan ditaru telungkup. Pancinya sendiri ditaruh di atas api agar nasi tim selalu hangat.
Ada 2 pilihan nasi tim yang dijual istri Bapak Irawan (53) ini. Setiap cetakan nasi tim, sudah lengkap berisi cincangan daging ayam, pala, merica, bawang goreng, bawang daun, garam dan telur. Jadi kalau pembeli datang, Maria tingal menaruk terbalik mangkuk nasi tim dan mengangkat cetakannya saja. Nasi tim putih, adalah nasi tim yang asin, dimana sajian ayamnya berwarna putih dan dibuat tanpa kecap.

Sedangkan untuk nasi tim merah, Maria membuat ayamnya dengan tambahan kecap. "Jadi seperti mi, ada yamin asin dan manis, nasi tim juga saya buat demikian," tandasnya. Setiap sajian nasi tim, dilengkapi dengan satu butir telur lo atau telur yang dimasak kecap. Lalu disantap dengan semangkuk kuah kaldu dan kerupuk aci.

Nama nasi tim merah dan putih ini, diberikan oleh banyak pelanggan Maria yang saban hari makan di sini. "Biar mudah saja membedakannya, ujar Maria yang tiap pagi berjualan mulai pukul 06.00 WIB ini. Jika datang ke sini, jangan lebih dari pukul 10.00 WIB. Karena biasanya, nasi tim sudah ludes.

Banyaknya pelanggan Maria yang datang dari luar kota, membuat nasi tim ini kerap dibawa hingga dijadikan oleh-oleh atau "teman" sarapan dalam perjalanan. Biasanya, Maria memberi tips bagi semua pelanggannya, untuk menyimpan dan membawa nasi tim ini dalam wadah yang agak terbuka. Agar uap nasi tidak jatuh ke dalam lagi."Biasanya uap ini yang bisa bikin nasi tim jadi cepat basi," tandasnya. Nasi tim juga bisa disimpan di kulkas, lalu dikukus kurang lebih 30 menit jika akan disantap.

Ayam ‘ndadak Baturaden
Purwokerto memiliki kawasan wisata yang terkenal, bernama Baturaden. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota, menuju arah Gunung Slamet, di sebelah utara Purwokerto. Jika datang ke sini, jangan lupa coba cicipi ayam goreng yang langsung dibuat mendadak kala pesanan datang. Namanya rumah makan ayam "N'dadak".Maksudnya, ndadak motong, ndadak goreng, dan ndadak bikin sambal," ujar Ibu Patin (50) pemilik rumah makan ini.

Jika datang kesini, cukup jadikan terminal baturaden sebagai patokan. Sekitar 200 meter ke arah utara, ada sebuah ruma kayu berwarna hijau, yang kerap jadi tempat makan paling digemari di sini. Meski tanpa plang maupun spanduk, bertanya pada warga sekitar bisa jadi pilihan jika tersasar. "Semua orang pasti tahu," ujar ibu dua anak ini sambil tertawa.

Ide menjual ayam ‘ndadak ini, awalnya di tahun 1981, saat Baturaden mulai banyak dikunjungi wisatawan untuk berlibur. Karena letak kawasan ii di kaki gunung Slamet yang dingin, makan masakan yang pas, pastilah yang fresh dan hangat, terang Ibu Patin. Oleh karena itu, ia pun lantas berpikir untuk menjual masakan yang bisa disantap hangat-hangat pula.

Sebetulnya yang dibuat Patin sederhana saja, hanya ayam goreng dan sambal cobek yang disantap dengan nasi hangat dan lalapan segar. Namun kalau jadi demikian laris, tak lain karena ada Patin demikian ramah pada para pelanggannya. Untuk menyantap sajian ini pun, Patin membiarkan seluruh bagian rumahnya mulai dari ruang tamu hingga ruang tengah m,enjadi tempat makan.

Di atas bangku dan meja kayu, situasdi pedesaan akan langsung terasa jika datang ke sini. Pertama, Patin tak pernah bertanya apa yang diinginkan pembeli, pasalnya, hanya ada satu menu saja yang dijual ibu berbadan tinggi ini. Kedua, meski dibuat Ndadak, jika pembeli sedang banyak-bvanyaknya, Patin biasanya sudah menyiapkan ayam yang sudah diungkep bumbu ini untuk siap digoreng.

"Soalnya kalau pembeli lagi banyak, saya sudah siapkan ayam yang siap digoreng," jelasnya. Ayam yang dibuat Patin, hanya ayam kampung. Setelah dicuci bersih, ayam potong dan diungkep dengan kunyit, salam, sereh, jahe, bawang putih, kemiri, ketumbar dan kunyit.

Lalu Patin memasaknya di dalam panci yang dimasak di atas tungku batu. Biasanya masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pawon. Setelah empuk, ayam siap digoreng. Sambil menunggu ayam digoreng, biasanya Pati menyiapkan sambal ndadak yang dibuatnya dari cabe merah gula merah, bawang putih, terasi dan sedikti garam. Setelah diulek di atas cobek, Patin akan menyiramkan sedikit minyak jelantah dari penggorengan ayam.

Aromanya?Sangat menggiurkan. Ayam disajikan dalam piring, dan bisa disantap sesuai selera. Ayamnya saya hitung dari yang tersisa di piring saja," tandas patin. Jika datang berdua, biasanya Patin menyajikan sekitar 6 sampai 8 potong ayam. Satu orang, tak terasa bisa menghabiskan sekitar 3 potong ayam sekali makan, terang Patin.

Roti Mendoan
Di Purwokerto, tempe mendoan adalah salah satu jajanan khas yang tak boleh dilewatkan. Namun saking banyaknya penjual kudapan khas ini, membuat sajian ini kini tak terlalu istimewa lagi. Namun apa yang terjadi jika ada roti yang isinya mendoan? Inilah kudapan yang tengah naik daun di Purwokerto.

Yakni menyantap roti mendoan atau roti yang didalamnya bukan berisi cokelat atau keju, tapi tempe mendoan. Unik bukan? Jika mampir ke pusat kota, jangan sampai terlewat untuk singgah di Rita Bakery. Di sini, Anda bisa mencicipi roti mendoan. Letak bakery shop ini di jalan Jenderal Soedirman nomor 296, tepat di depan alun-alun Purwokerto.

"Awalnya karena terinspirasi dari tempe mendoan," ujar Ibu Maria (39), Manager Rita Bakery. Inovasi terbaru yang dibuat bakery milik pengusaha Buntoro ini memang merupakan inovasi baru. Yakni memadukan rasa tradisional, ke dalam cita rasa barat.

Roti dicampur mendoan kan aneh? Namun siapa sangka peminatnya justru bejibun. Roti ini berbentuk bulat bulat agak lonjong. Didalamnya, diisi tempe mendoan goreng utuh. Lalu adonan roti beserta mendoannya ikut dipanggang di dalam oven. Agar lezat, roti ini juga dilengkapi dengan siraman saus tomat. "Kami buat jenisnya dari roti manis, tapi fillingnya mendoan," ucap Maria.
Peminatnya langsung banyak sejak roti ini diluncurkan pertama kali pada April 2006. Yang istimewa dari kehadiran roti ini adalah sajiannya yang hanya tersedia pada saat weekend tiba.

"Roti ini hanya kami produksi pada Sabtu dan Minggu," terang Maria. Alasannya, agar orang tidak bosan dan penasaran dengan kehadiran roti ini," tandas Maria. Selain roti mendoan, bakery shop yang memakai sistem open kitchen ini juga membuat lebih dari 50 jenis aneka roti manis lainnya, termasuk cake, danish, pastry, roti tawar dan donat. Jika penasaran, bisa datang ke tempat ini mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Roti Kebo Kedai "Superman"
Mendengar namanya, Anda pasti aneh dan penasaran bukan? Menyusuri jalan HR Bunyamin kala malam hari, ada puluhan pedagang makanan yang layak di coba. Salah satunya, adalah roti kebo buatan Fredy (27) yang tengah naik daun ini. Roti kebo adalah roti bakar yang disantap dengan irisan pisang bakar. Roti tawar yang selesai dibakar ini langsung diiris dadu, sementara pisangnya, juga diiris menyamping.

Setelah itu, pisang dan roti disatukan dalam piring dan beri parutan keju dan taburan meises. Terakhir, pisang disiram dengan susu kental manis. Pisang yang dipakai Fredy adalah jenis pisang kepok yang rasanya manis. Hasilnya roti, bertabur keju ini tersaji dalam sepiring penuh dan tampak membumbung hingga setinggi 20 sentimeter.

"Inilah kenapa disebut kebo," ujar Fredy, karena porsinya, banyak sekali, tambahnya. Penikmat roti kebo cukup banyak. Porsinya yang besar itu pun membuat menu ini biasanya disantap berdua.Selain roti kebo, Fredy yang sebelumnya berbisnis makanan di Surabaya ini juga membuat menu yang tak kalah unik. Yakni pisang sarang walet. Pisang ini dibakar dan dirisi menyamping, lalu diberi parutan keju yang snagat banyak. Hingga menyerupai sarang burung walet.

"Keju yang sedikit membuat sajian jadi kurang enak," ujar Fredy. Biasanya pelanggan Fredy menikmati kedua santapan ini sambil menyeruput superman. Nama kedai ini rupanya berasal dari singkatan susu perah manis, yakni susu perah atau susu murni asli yang diaduk bersama gula.
. Fredy yang berjualan mulai pukul 18.00 ini biasanya baru tutup menjelang pukul 04.00 dini hari. Tak kurang dari 10 liter susu dan puluhan loaf roti tawar ia habiskan untuk meladeni pelanggannya yang kebanyakan anak muda ini.(ir/kul)

10 Makanan Wajib di Kota Purwokerto

Inilah 10 makanan yang wajib Anda makan di kota Purwokerto nan sejuk ini.
1. Mendoan
Mendoan2 adalah sejenis tempe yang lebar dan tipis, digoreng dengan balutan tepung beras/glepung dan tepung terigu. Enak dimakan dengan dicocol ke sambal atau saus, atau bisa juga dengan cabe rawit yang pedesnya mak nyuss!

Di mana? Di hampir seluruh penjuru Purwokerto bisa Anda dapatkan mendoan ini. Cari saja penjual gorengan, niscaya Anda takkan kesulitan menemukan mendoan.
Berapa? Harganya sangat murah. Mulai dari Rp 300-1000 per bijinya

2. Soto Sokaraja

Soto Sokaraja adalah soto khas Purwokerto (selain Soto Sungeb yang akan saya jelaskan di bawah ini). Ciri khasnya, soto asal Purwokerto memakai ketupat serta berbumbu kacang dengan taburan kerupuk di mangkoknya.
Di mana? Paling tepat tentu saja bila Anda datang ke Sokaraja langsung. Terletak di jalan utama menuju Yogyakarta dan Semarang, sekitar 9 KM arah timur Purwokerto.
Berapa? Cukup cabut Rp 5.000-6.000 saja dari dompet Anda
3. Soto Sungeb

Sebenarnya agak bingung juga membedakan Soto Sungeb dengan Soto Sokaraja. Sedikit bedanya mungkin tidak digunakannya kacang goreng (bukan bumbu kacang) di dalam Soto Sungeb. Sama seperti Soto Sokaraja, Soto Sungeb juga menggunakan ketupat dan bukan nasi. Masih ada taburan krupuk dan mie goreng serta bumbu kacang yang pedas.


Di mana? Temukan di sepanjang Jl. RA Wiriaatmadja atau lebih dikenal sebagai Jalan Bank3. Jangan bingung dengan banyaknya warung Soto Sungeb. Dari segi rasa, hampir sama saja, kok.
Berapa? Sama juga dengan Soto Sokaraja, cukup keluarkan Rp 5.000-6.000 untuk setiap porsinya.
4. Sate Suhada

Sate Suhada khusus menyediakan sate kambing dan gulai kambing yang rasanya benar-benar mantap. Daging kambing muda yang dipakai untuk membuat sate ini akan membuat lidah bergoyang nikmat karena rasa daging yang empuk dibakar pas dan dipadu bumbu kecap atau kacang yang pas.


Di mana? Temukan Sate Suhada di sebelah selatan perempatan Srimaya (Tanaka Motor). Maaf, saya lupa nama jalannya. :D
Berapa? Untuk seporsi sate kambing yang murni daging, bayarlah Rp 9.000 per porsinya. Untuk yang dicampur dengan hati, bayarlah Rp 8.000. Sedangkan gulai dihargai Rp. 9.000 per porsi

5. Es Duren


Siang-siang yang terik, enaknya segarkan tenggorokan dengan es duren. Duren yang legit dan empuk, dicampur dengan santan dan susu coklat, akan membuat indra perasa Anda berada di langit ke tujuh.


Di mana? Sebenarnya, es duren yang enak tidak berada di Purwokerto. Datanglah ke Purbalingga, 30 KM timur Purwokerto, dan tanya kepada penduduk sekitar, es duren yang terkenal itu. Pasti Anda bakal sampai ke tempat yang benar. Eh tapi tunggu dulu, sejak beberapa bulan lalu, es duren juga tampil di sekitar kompleks GOR Satria (lagi-lagi saya lupa nama jalannya). Jadi tidak perlu terlalu jauh ke Purbalingga untuk menikmati segarnya es duren ini.
Berapa? Satu porsi es duren berharga Rp 8.000 saja kok.
6. Ayam Goreng Eco Niki
Ayam gorengnya renyah di luar tapi empuk di dalam. Dipadu dengan sambal yang tidak terlalu pedas untuk ukuran saya (tapi dibilang pedas untuk istri saya). Selain itu, di sini juga disediakan kremesan yang garing. Kremesan ini bisa dinikmati bersama ayam dan nasinya, atau sekedar dijadikan camilan seperti halnya kerupuk.


Di mana? Temukan ayam goreng Eco Niki di depan SMU Negeri 4 (arghhh lagi-lagi, saya lupa nama jalan), di samping markas travel Bob Mila.
Berapa? Untuk sepotong ayam, harganya Rp 6000 saja.

7. Kripik Tempe

Kripik tempe Purwokerto berbeda dengan kripik tempe dari tempat lain. Kripik tempe Purwokerto berukuran sedikit lebih besar dari kripik tempe Malang, misalnya. Lalu, bila kripik tempe lain menggunakan bumbu jintan, kripik tempe Purwokerto tidak. Rasanya gurih. Selain sebagai teman minum, bisa juga dijadikan lauk makan. Di mana? Kripik tempe, yang terbaik adalah yang dibikin tetangga belakang rumah saya di Gandasuli, Karang Pucung. Kripik produk tetangga saya ini, dijamin baru digoreng. Tapi, Anda bisa juga menemukannya di pusat oleh-oleh. Misalnya, pusat oleh-oleh Ny Sutrisno (Belong) yang terletak di belakang Moro Grosir.
Berapa? 1 bungkus kripik berkisar Rp 3.000-5.000.

8. Mie Palma

Mie goreng/rebus dan nasi goreng gampang ditemukan di mana-mana. Tapi Mie Palma ini istimewa. Mie gorengnya memakai mie yang lebar (kwetiaw). Lalu, dimasak di atas tungku arang. Panasnya merata. Bumbunya pun sudah tercium harus saat dicemplungkan dalam wajan. Saat mie dimakan, rasanya benar-benar mantap!


Di mana? Mie Palma mangkal di depan Fuji Film di perempatan Jl. Jenderal Sudirman dengan Jl. Kol Sugiono. Perempatan ini disebut perempatan Palma.
Berapa? Harga satu porsi mie goreng/rebus atau nasi goreng adalah Rp 8.000.

9. Getuk Goreng

Ini dia, satu makanan yang tidak ditemukan di tempat lain. Berawal dari kreasi Sanpirngad berpuluh-puluh tahun lalu (saya belum lahir waktu itu :p), yang menggoreng getuk buatannya agar tidak basi dan bisa dimakan buat esok hari. Ternyata getuk goreng ini disukai orang, sehingga lalu dijual. Pada dasarnya, getuk biasa yang terbuat dari singkong dan gula merah, lalu digoreng dalam bentuk bulatan-bulatan sebesar batu. Di mana? Di sepanjang jalan raya Sokaraja yang menuju Semarang atau Yogyakarta, bertebaran toko-toko yang menjual getuk goreng. Atau sekali lagi, bisa juga ditemukan di toko oleh-oleh.
Berapa? Satu bungkus getuk goreng yang dikemas dalam bentuk besek (dari anyaman bambu), bisa diperoleh dengan harga Rp 5.000-8.000.

10. Es Jorok

Saya bingung, entah kenapa tempat ini diberi nama es jorok? Tapi, tenang saja, meski namanya es jorok, es buah dan es campur ini tidak jorok. Tempatnya cukup bersih meski rada kecil. Rasa es buah atau es campur yang disiram susu coklat di atasnya akan membuat kerongkongan yang kering terasa sejuk.


Di mana? Warung es jorok berada di Jalan Riyanto, Sumampir, sedikit di sebelah utara kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Berapa? Jika Anda punya uang Rp 4.000, Anda sudah bisa menikmati satu mangkuk penuh es jorok yang nikmat ini.