Senin, 25 Juli 2011

Soto Sutri, Soto Sokaraja

Soto Sokaraja adalah soto dengan ketupat putih sebagai pengganti nasi, dan dengan ciri khas saus kacang.  Saus kacang ini sebenarnya adalah sambal, tetapi biasanya tidak terlalu pedas, sehingga wajar bila disebut sebagai saus kacang, karena penggunaan yang “generous”. Bisa dikatakan saus kacang adalah esensi dan pembeda soto Sokaraja dibandingkan soto dari daerah lain, di samping penggunaan ketupat.
soto sokaraja khas dengan saus kacang
Sesuai namanya, khas Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meskipun demikian rata-rata soto di kabupaten Banyumas memang berkiblat pada soto sokaraja, yaitu ciri khas saus kacang. Di sepanjang jalan raya utama Sokaraja, berderet penjual soto Sokaraja, seperti Soto Kecik dan Soto Lama yang terkenal.
Mari kita lihat lokasi penjual soto lainnya yaitu soto Sutri.  Terletak di gang sempit (bukan jalan utama), bila 2 mobil berpapasan maka biasanya salah satu berhenti dahulu, jadi anda bisa membayangkan sempitnya gang / jalan.  Soto Sutri buka sekitar jam 9-an pagi dan biasanya habis jam 2 siang. Ya Anda tidak salah baca. Tante saya dan keluarganya dari Bandung, pada liburan lebaran rela menunggu soto Sutri buka, karena penasaran. Tante saya penasaran bukan karena mendengar tentang soto Sutri  dari keluarga di sekitar Sokaraja, namun dari rekan dan relasi bisnis di Bandung.
Soto khas Kabupaten Banyumas
Soto Sutri Sokaraja belum diberi sambal kacang
Ini tentu saja seakan merupakan pengecualian terhadap salah satu P dari bauran pemasaran yang sangat dasar(4P), yaitu Place (bhs indonesia : tempat). Atau bagi sebagian besar pengusaha adalah kata Lokasi, lokasi dan lokasi. Berada di gang sempit, tapi tetap di Sokaraja. Itulah kenyataan di mana soto Sutri. Ini bukan menjadikan alasan untuk tidak sukses, pelan tapi pasti soto Sutri terkenal, awalnya tentu saja Sokaraja dan sekitarnya, lalu hingga ke luar provinsi. Tentunya ini tak lepas dari kualitas soto Sutri yang tercermin dalam rasa.
Berawal dari kualitas dan tersebar melalui komunikasi pemasaran yang paling dahsyat yaitu Word of Mouth (bahasa Indonesia: buah bibir/ diperbincangkan karena hal yang baik), yang tentu saja antar teman dan relasi, membuat soto Sutri sukses.  Untuk pertanyaaan jam buka yang di mulai dari jam 9 dan habis sekitar pukul 14.00, kenapa jumlah porsi yang disediakan tidak ditambah hingga bisa  buka hingga sore ? Jawabannya ada kemungkinan untuk menjaga rasa. Mungkin bila telah ditemukan metode agar rasa tetap terjaga dengan porsi yang bertambah, maka jam buka akan sampai sore atau jam tetap dengan  ruangan untuk menampung pembeli semakin luas.
Catatan:
Saat membeli mungkin anda akan mendengar komentar lucu pembeli seperti ini
1″Ooh di sini to tempatnya, sudah lama dengar, tapi mencari sendiri ngga ketemu”
2. Atau mahasiswi luar Banyumas yang bilang “iya, esensinya siy…. di saus kacang, tapi aku nda suka kacang. Mas, tolong mintakan sambal biasa yang seperti sambal bakso”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar